24 Jam di Bulan Ramadhan
1- Bangun tidur dan segera berwudhu, tujuannya agar terlepas dari ikatan setan.
2- Lakukan shalat tahajud walaupun hanya dua rakaat. Lalu
menutup dengan shalat witir jika belum melakukan shalat witir ketika shalat
tarawih.
3- Setelah shalat, berdoa sesuai dengan hajat yang
diinginkan karena sepertiga malam terakhir (waktu sahur) adalah waktu
terkabulnya doa.
4- Melakukan persiapan untuk makan sahur lalu menyantapnya.
Ingatlah, dalam makan sahur terdapat keberkahan.
5- Waktu makan sahur berakhir ketika azan Shubuh
berkumandang (masuknya fajar Shubuh).
6- Sambil menunggu Shubuh, perbanyak istighfar dan sempatkan
membaca Al-Qur’an.
7- Bagi yang berada dalam keadaan junub, maka segera mandi
wajib. Namun masih dibolehkan masuk waktu Shubuh dalam keadaan junub dan tetap
berpuasa. Termasuk juga masih boleh masuk waktu Shubuh belum mandi suci dari
haid.
8- Wajib bagi yang berpuasa menahan diri dari makan dan
minum serta pembatal puasa lainnya mulai dari terbit fajar Shubuh hingga
tenggelamnya matahari.
9- Ketika mendengar azan Shubuh lakukanlah lima amalan
berikut.
mengucapkan seperti apa yang diucapkan oleh muazin.
bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam setelah mendengar azan: ALLAHUMMA SHOLLI ‘ALA MUHAMMAD
atau membaca shalawat ibrahimiyyah seperti yang dibaca saat tasyahud.
minta pada Allah untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wasilah dan
keutamaan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Jabir bin ‘Abdillah:
ALLAHUMMA ROBBA HADZIHID DA’WATIT TAAMMAH WASH SHOLATIL QOO-IMAH, AATI
MUHAMMADANIL WASILATA WAL FADHILAH, WAB’ATSHU MAQOOMAM MAHMUUDA ALLADZI WA
‘ADTAH.
lalu membaca: ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA
SYARIKA LAH WA ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU WA RASULUH, RADHITU BILLAHI ROBBAA WA BI
MUHAMMADIN ROSULAA WA BIL ISLAMI DIINAA, sebagaimana disebutkan dalam hadits
Sa’ad bin Abi Waqqash.
memanjatkan doa sesuai yang diinginkan. (Lihat Jalaa’ Al-Afham, hlm. 329-331)
10- Melaksanakan shalat Sunnah Fajar sebanyak dua raka’at.
11- Melaksanakan shalat Shubuh berjamaah di masjid bagi laki-laki dan berusaha mendapatkan takbir pertama bersama imam di masjid. Sedangkan shalat terbaik bagi wanita adalah di rumah, bahkan di dalam kamarnya.
12- Setelah melaksanakan shalat sunnah, menyibukkan diri
dengan berdoa dan membaca Al-Qur’an. Ingat bahwa doa antara azan dan iqamah
adalah doa yang terkabul.
13- Setelah shalat Shubuh berdiam di masjid untuk berdzikir
seperti membaca dzikir pagi-petang, membaca Al-Qur’an dengan tujuan
mengkhatamkannya dalam sebulan, atau mendengarkan majelis ilmu hingga matahari
meninggi (kira-kira 15 menit setelah matahari terbit). Ketika matahari meninggi
tadi, lalu melaksanakan shalat isyraq dua raka’at yang dijanjikan pahalanya
haji dan umrah yang sempurna.
14- Sejak fajar menjalankan rukun dan tidak melakukan
pembatal-pembatal puasa.
15- Saat puasa, meninggalkan hal-hal yang diharamkan yaitu
berdusta, ghibah, namimah (adu domba), memandang wanita yang tidak halal, dan
mendengarkan musik.
16- Melakukan shalat Dhuha minimal dua raka’at.
17- Memperbanyak sedekah di bulan Ramadhan.
18- Memperbanyak membaca Al-Quran, bahkan berusaha mengkhatamkannya
di bulan Ramadhan.
19- Tetap beraktivitas dan bekerja seperti biasa.
Sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan dengan tangan sendiri.
20- Menjelang Zhuhur menyempatkan untuk tidur siang walau
sesaat. Tidur seperti ini disebut qoilulah.
21- Ketika azan Zhuhur, melakukan lima amalan ketika
mendengar azan sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.
22- Melakukan shalat rawatib Zhuhur dan shalat Zhuhur
berjamaah (bagi laki-laki) dan bagi wanita lebih baik shalat di rumah. Shalat
rawatib berusaha dirutinkan 12 raka’at dalam sehari.
23- Menyiapkan makan berbuka puasa. Suami berusaha membantu
pekerjaan istri di rumah.
24- Melaksanakan shalat sunnah qabliyah Ashar dua atau empat
rakaat.
25- Dilarang melakukan shalat Sunnah setelah Shalat ‘Ashar.
26- Mempersiapkan makanan buka puasa untuk orang-orang yang
akan berbuka di masjid-masjid terdekat. Atau bisa menjadi panitia pengurusan
buka puasa di masjid.
27- Bermajelis menjelang berbuka.
28- Sibukkan diri dengan doa ketika menunggu berbuka.
29- Memenuhi adab-adab berbuka dan adab-adab makan saat
berbuka:
Menyegerakan berbuka puasa
Berbuka dengan ruthab, tamer atau seteguk air
Sebelum makan berbuka, ucapkanlah ‘bismillah’ agar bertambah
berkah
Berdoa ketika berbuka “‘DZAHABAZH ZHOMA-U WABTALLATIL ‘URUUQU
WA TSABATAL AJRU INSYA ALLAH (artinya: Rasa haus telah hilang dan urat-urat
telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)”
Memanfaatkan waktu berbuka puasa untuk berdoa
Memberi makan pada yang berbuka puasa
Mendoakan orang yang beri makan berbuka
Minum dengan tiga nafas dan membaca ‘BISMILLAH’
Berdoa sesudah makan dengan minimal membaca ‘ALHAMDULILLAH’
30- Menjawab azan yang masih berkumandang, lalu berdoa
setelahnya.
31- Menunaikan shalat Maghrib berjamaah di masjid bagi
laki-laki, kemudian mengerjakan shalat sunnah rawatib ba’diyah Maghrib.
32- Membaca dzikir petang.
33- Makan hidangan berbuka puasa, bersama dengan keluarga
dengan bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya.
34- Mempersiapkan shalat Isya dan Tarawih dengan berwudhu,
memakai wewangian (bagi pria), dan berjalan ke masjid.
35- Menjawab muadzin, melaksanakan shalat Isya berjamaah di
masjid, dan melakukan shalat sunnah rawatib ba’diyah Isya.
36- Melaksanakan shalat tarawih berjama’ah dengan sempurna
di masjid, dan inilah salah satu keistimewaan Ramadhan. Banyak hadits yang
menerangkan keutamaannya, di antaranya, “Siapa yang melakukan qiyam Ramadhan
(shalat tarawih) atas dasar iman dan mengharapkan pahala dari Allah niscaya
dosa-dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)
37- Tidak pergi hingga imam selesai agar dituliskan pahala
shalat semalam suntuk, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Apabila seseorang shalat Tarawih bersama imam hingga imam selesai, maka
dianggap (dicatat) melakukan shalat semalam suntuk.” (HR. Abu Daud)
38- Membaca doa setelah shalat Witir.
39- Melakukan tadarus Al-Qur’an.
40- Jika tidak ada keperluan mendesak di malam hari, tidur
lebih awal agar bisa bangun di sepertiga malam terakhir. Tidak begadang kecuali
jika ada kepentingan mendesak.
Catatan Membaca Al-Qur’an
1- Waktu-waktu yang dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an pada
bulan Ramadhan berbeda-beda untuk setiap orang. Namun secara umum dianjurkan pada
waktu-waktu berikut ini: (1) antara azan dan iqamah untuk shalat fardhu, (2)
setelah setiap selesai shalat fardhu, (3) menjelang berbuka puasa, (4) waktu
sahur, (5) waktu-waktu senggang di sela-sela pekerjaaan atau belajar mengajar,
atau ketika menunggu sesuatu, ketika menyetir (bagi yang hafal), bahkan ketika
kita berhenti menunggu lampu hijau.
2- Kemampuan dan kekuatan setiap orang berbeda-beda. Ada
yang mampu tamat sekali dalam sebulan, dua kali, tiga kali, atau lebih dari
itu.
3- Alangkah baiknya apabila selain membanyakkan membaca
Al-Qur’an, juga disertai dengan menghafalkan beberapa juz darinya selama bulan
Ramadhan.
4- Berikut ini tabel yang dapat membantu program menamatkan Al-Qur’an pada bulan Ramadhan.
Jumlah tamatan Al-Qur’an |
Waktu yang tersedia dan kadar bacaan Al-Qur’an |
|||
Antara azan dan iqamah |
Waktu Sahur |
Waktu Luang |
||
Shubuh |
Ashar |
|||
Satu kali |
5 hal |
5 hal |
5 hal |
5 hal |
Dua kali |
10 hal |
10 hal |
10 hal |
10 hal |
Tiga kali |
15 hal |
15 hal |
15 hal |
15 hal |
Semoga bermanfaat, moga menjadikan Ramadhan kita penuh berkah.
Sumber: RUMAYSHO
Komentar
Posting Komentar